Rabu, 05 Juni 2013

Penggunaan USG Pada Kehamilan


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang
                 Dewasa ini kita ketahui bahwa perkembangan ilmu pendidikan sangatlah berkembang pesat, salah satunya adalah ilmu fisika. Perkembangan ilmu fisika berimbas pada perkembnagan berbagai macam aspek kehidupan manusia. Salah satu aspek yang terkena imbasnya adalah kesehatan. Saat ini dunia modern bawasanya seorang wanita yang mengalami masa kehamilan akan sangat menantikan kedatangan buah hatinya. Memunculkan sebuah memanfaatkan perkembangan teknologi untuk meninggkatkan efisiensi serta evektifitas di dunia kesehatan. Salah satu contohnya pengaplikasian ilmu fisika di dunia kesehatan adalah penggunaan alat-alat kedokteran yang mempergunakan konsep ilmu fisika, salah satunya adalah USG (Ultra Sonografi).
                 Apa itu pemeriksaan dengan USG? Ini adalah salah satu cara pemeriksaan organ tubuh dengan gelombang suara berfrekwensi tinggi. Gelombang suara ini kemudian diarahkan ke dalam tubuh. Dengan alat ultrasonografi ini misalnya saja di arahkan pada perut untuk mengetahui bagaimana kondisi janin yang ada dalam perut seorang ibu hamil. Pada dasarnya, prinsip USG itu sama dengan teknologi deteksi kapal selam yang memakai sonar. Pemakaian USG saat ini dilakukan khususnya pada ibu-ibu hamil dikarenakan mereka ingin mengetahuai lebih dalam bagaimana kondisi bayi mereka baik atau tidaknya. Sehingga penggunaan USG sangatlah berkembang saat ini. Kemajuan teknologi membuat hasil USG saat ini jauh lebih baik. Jika dulu gambar yang dihasilkan kasar namun dengan USG 3 atau USG 4 dimensi tampilan gambarnya lebih jelas dan berwarna.

1.2.  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1.    Pengertian dari USG.
2.    Pemanfaatan gelombang ultrasonic pada USG.
3.    Bagaimana cara kerja USG.
4.    Resiko dan efek samping dari USG.


1.3.  Tujuan
1.    Untuk mengetahui pengertian dari USG(Ultrasonografi).
2.    Untuk mengetahui pemanfaatan  gelombang Ultrasonografi pada USG.
3.    Untuk mengetahui cara kerja dari USG.
4.    Untuk mengetahui resiko dan efek samping dari USG.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1.  Pengertian USG
                 USG adalah suatu alat dalam dunia kedokteran yang memanfaatkan gelombang ultrasonik, yaitu gelombang suara yang memiliki frekuensi yang tinggi antara 250 kHz - 2000 kHz yang kemudian hasilnya ditampilkan dalam layar monitor. Pada awalnya penemuan alat USG diawali dengan penemuan gelombang ultrasonik kemudian bertahun-tahun setelah itu, sekitar tahun 1920, prinsip kerja gelombang ultrasonik mulai diterapkan dalam bidang kedokteran. Penggunaan ultrasonik dalam bidang kedokteran ini pertama kali diaplikasikan untuk kepentingan terapi bukan untuk mendiagnosis suatu penyakit.                 
                 Tahun 1949, John Julian Wild, ahli bedah Inggris yang bekerja di Medico Technological Research Institute of Minnesota, berkolaborasi dengan John Reid, seorang teknisi dari National Cancer Institute. Mereka melakukan investigasi terhadap sel-sel kanker dengan alat ultrasonik. Beberapa jenis alat yang dibuat untuk kepentingan investigasi tersebut antara lain B-mode ultrasound, transduser/alat pemindai jenis A-mode transvaginal, dan transrectal. Prinsip alat-alat tersebut mengacu pada sistem radar. Oleh karena itu mereka kemudian menyebutnya sebagai Tissue Radar Machine (mesin radar untuk deteksi jaringan). Beberapa hasil penelitian lanjutan yang cukup penting dalam bidang obstetri ginekologi antara lain ditemukannya metode menentukan ukuran janin (fetal biometry), teknologi transduser/alat pemindai digital, transduser dua dimensi dan tiga dimensi modern menghasilkan tampilan gambar jaringan yang lebih fokus, dan menentukan jenis kelamin janin dalam kandungan (Fetal Anatomic Sex Assignment/FASA).
                 Teknologi transduser digital sekira tahun 1990 memungkinkan sinyal gelombang ultrasonik yang diterima menghasilkan tampilan gambar suatu jaringan tubuh dengan lebih jelas. Penemuan komputer pada pertengahan 1990 jelas sangat membantu teknologi ini. Gelombang ultrasonik akan melalui proses sebagai berikut: pertama, gelombang akan diterima transduser, kemudian gelombang tersebut diproses sedemikian rupa dalam komputer sehingga bentuk tampilan gambar akan terlihat pada layar monitor. Transduser yang digunakan terdiri dari transduser penghasil gambar dua dimensi atau tiga dimensi. Seperti inilah hingga USG berkembang sedemikian rupa hingga saat ini.
                 Beberapa ultrasonografi dapat digunakan pada bebera organ tubuh, misalnya USG saluran empedu, USG hati atau liver, USG USG pankreas, USG Limpa, USG jantung, USG ginkal, USG vaskuler, USG payudara, USG tiroid, USG kandungan dan lain-lain.

2.1.1.  Pengertian Gelombang Ultrasonik
              Gelombang ultrasonic adalah suara atau getaran dengan frekuensi yang terlalu tinggi untuk bisa didengar oleh mausia, yaitu kira-kira diatas 20 kilohertz. Dalam hal in gelombang ultrasonik merupakan gelombang diatas frekuensi suara. Gelombang ultrasonik dapat merambat dalam medium padat, cair dan gas. Reflektifitas dari gelombang ultrasonik ini dipermukaan cairan hampir sama dengan permukaan padat, tetapi pada tekstil dan busa dapat didengar, bersifat langsung dan mudah difokuskan. Kelebihan gelombang ultrsonik yang tidak dapat didengar, bersifat langsung dan mudah difokuskan. Jarak suatu benda yang memanfaatkan delay gelombang pantul dan gelombang datang seperti pada sistem radar dan deteksi gerakan oleh sensor pada robot atau hewan. Suara yang dapat didengar manusia mempunyai frekuensi antara 20 – 20.000 Cpd (Cicles per detik- Hertz). Sedangkan dalam pemeriksaan USG ini mengunakan frekuensi 1- 10 MHz ( 1- 10 juta Hz).

2.2.  Pemanfaatan Gelombang Ultrasonik Pada USG
                 Seperti yang kita ketahui bahwa dibidang kedokteran, dikenal istilah Ultrasonography (USG). USG merupakan suatu metode diagnostik dengan menggunakan gelombang ultrasonik. Gelombang suara berfrekuensi tingi tersebut dihasilkan dari kristal-kristal yang terdapat dalam suatu alat yang disebut transducer. Perubahan bentuk akibat gaya mekanis pada kristal, akan
menimbulkan tegangan listrik. Fenomena ini disebut efek Piezo-electric, yang merupakan dasar perkembangan USG selanjutnya. Bentuk kristal juga akan berubah bila dipengaruhi oleh medan listrik. Sesuai dengan polaritas medan listrik yang melaluinya, kristal akan mengembang dan mengkerut, maka akan dihasilkan gelombang suara frekuensi tinggi.  Pemahaman mengani sifat fisik
gelombang ultrasonik sangat diperlukan di dalam pemeriksaan USG, antara lain:

1.    Untuk mengetahui prinsip kerja, cara pemakaian & cara pemeriksaan
      alat USG.
2.    Untuk membuat interpretasi gambaran USG & mengenal berbagai
     gambaran artefak yang ditimbulkan.
3.    Untuk memahami efek biologik & segi keamanan dalam penggunaan alat    
     diagnostik USG yang dewasa ini masih perlu dipantau.
                
                 Dalam hal ini yang dimanfaatkan adalah kemampuan gelombang ultrasonik dalam menghancurkan sel-sel atau jaringan “berbahaya” ini kemudian secara luas diterapkan pula untuk penyembuhan penyakit-penyakit lainnya. Misalnya, terapi untuk penderita Arthritis, Haemorrhoids, Asma, Thyrotoxicosis, Ulcus Pepticum (tukak lambung), Elephanthiasis (kaki gajah), dan bahkan terapi untuk penderita Angina Pectoris (nyeri dada). Baru pada awal tahun 1940, gelombang ultrasonik dinilai memungkinkan untuk digunakan sebagai alat mendiagnosis suatu penyakit, bukan lagi hanya untuk terapi. Hal tersebut disimpulkan berkat hasil eksperimen Karl Theodore Dussik, seorang dokter ahli saraf dari Universitas Vienna, Austria. Bersama dengan saudaranya, Freiderich, seorang ahli fisika, berhasil menemukan lokasi sebuah tumor otak dan pembuluh darah pada otak besar dengan mengukur transmisi pantulan gelombang ultrasonik melalui tulang tengkorak. Dengan menggunakan transduser (kombinasi alat pengirim dan penerima data), hasil pemindaian masih berupa gambar dua dimensi yang terdiri dari barisan titik-titik berintensitas rendah. Kemudian George Ludwig, ahli fisika Amerika, menyempurnakan alat temuan Dussik.
                 Seperti yang telah kita ketahui bahwa ultrasonography adalah salah satu dari produk teknologi medical imaging yang dikenal sampai saat ini Medical imaging (MI) adalah suatu teknik yang digunakan untuk mencitrakan bagian dalam organ atau suatu jaringan sel (tissue) pada tubuh, tanpa membuat sayatan atau luka (non-invasive). Interaksi antara fenomena fisik tissue dan diikuti dengan teknik pendetektian hasil interaksi itu sendiri untuk diproses dan direkonstruksi menjadi suatu citra (image), menjadi dasar bekerjanya peralatan MI.
                 Teknologi transduser digital sekitar tahun 1990-an memungkinkan sinyal gelombang ultrasonik yang diterima menghasilkan tampilan gambar suatu jaringan tubuh dengan lebih jelas. Penemuan komputer pada pertengahan 1990 jelas sangat membantu teknologi ini. Gelombang ultrasonik akan melalui proses sebagai berikut, pertama, gelombang akan diterima transduser. Kemudian gelombang tersebut diproses sedemikian rupa dalam komputer sehingga bentuk tampilan gambar akan terlihat pada layar monitor. Transduser yang digunakan terdiri dari transduser penghasil gambar dua dimensi atau tiga dimensi. Seperti inilah hingga USG berkembang sedemikian rupa hingga saat ini

2.2.1. Sistem Pengolahan Sinyal Digital Pada Sinyal Ultrasonik
              Ultrasonic (ultra=di atas dan sonic=suara) merupakan suara atau getaran dengan frekuensi di atas 20 kiloHertz yang terlalu tinggi untuk bisa didengar oleh telinga manusia. Hanya beberapa hewan, seperti lumba-lumba menggunakannya untuk komunikasi, sedangkan kelelawar menggunakan gelombang ultrasonik untuk navigasi. Gelombang ultrasonik dapat merambat dalam medium padat, cair dan gas. Reflektivitas dari gelombang ultrasonik ini di permukaan cairan hampir sama dengan permukaan padat, tapi pada tekstil dan busa, jenis gelombang ini akan diserap. Ultrasonik dapat digunakan untuk menguji suatu material, bahkan Ultrasonik terkenal di bidang kedokeran yaitu ultrasonography (USG).
              Secara umum penguji Ultrasonik digunakan untuk mendeteksi cacat dan lokalisasi dalam material yang dideteksi. Cacat pada material biasanya ditandai dengan  sinyal ultrasonik  terukur  dengan bunyi gema yang mengalami kekurangan/kesalahan . Sinyal ultrasonik yang terukur pada material secara struktur kasar memuat bunyi relatif  berlevel tinggi. Bagian dari sinyal ultrasonik yang tidak diingini akan dihilangkan agar membuat proses deteksi  gema yang mengalami kekurangan lebih akurat.
               Metode yang berbeda untuk reduksi bunyi telah diusulkan tetapi implementasinya untuk sistem ultrasonik secara penuh masih tertinggal. Sehingga perlu ada implementasi dari metode pengolahan sinyal digital untuk reduksi bunyi ultrasonik yang didasarkan pada wavelet transform dan wiener filter. Kehadiran sistem dapat diuraikan seperti sistem ultrasonik otomatis memberikan besaran dan pengolahan dari sinyal ultrasonic dengan visualisasi volume 3 dimensi. Karakter dasar seperti fourier transform, kerapatan power spectral dan segmentasi waktu dari ukuran sinyal juga menjadi pertimbangan. Sistem adalah implementasii dalam grafik menggunakan interface (GUI) pada Matlab. Sinyal ultrasonik didasarkan pada keadaan fisik dari material dapat disimulaikan dan diajukan algoritma DSP  terevaluasi dalam terminology sinyal ke bunyi. Sistem DSP ultrasonik  terdiri dari dua windows utama, pertama untuk besaran dan pengolahan sinyal, dan yang kedua untuk simulasi. Gambaran berbeda dari sinyal ultrasonik dalam A-scan, B-scan dan C-scan dapat terdisplay dalam grafik window.
              Struktur karakteristik sinyal ultrasonik dalam menguji material dan mencitrakan sinyal secara khas terdiri dari banyak sebaran disebabkan oleh refleksi gelombang ultrasonik dari struktur,cacat atau retakan, dan permukaan material. Refleksi dalam ultrasonik     dinamakan   gema(gaung) dua sumber bunyi dipertimbangkan dalam case dari sinyal ultrasonic. Sumber pertama disebabkan oleh penyebaran dari gelombang ultrasonic  yang diisi serat dalam serat material yang kasar. Dalam ultrasonik testing sumber bunyi tersebut dimanakan hamburan balik bunyi.  Serat yang lebih besar Keadaan tersebut tidak diinginkan berhubungan dengan level bunyi yang lebih tinggi dan mereka dapat menutup gema yang cacat. Merupakan  yang tidak diinginkan dan metoe efisien untuk redujsi bunyi hamburan balik harus digunakan. Sumber bunyi yang lain dapat disebabkan oleh rangkaian elektronik. Bunyi rangkaian elektronik tidak mempunyai efek yang sama seperti hamburan balik.  Tetapi dalam pertimbangan bunyi keduanya akan digunakan.
               Sinyal diimpletasikan dalam bentuk grafik meggunakan GUI pad Matlab dan dapat digunakan sebagai sistem standalone. Simulasi sinyal ultrasonic didasarkan  pada property dari material seperti jumlah serat, attenuasi, ukuran, dan volume partikel. Parameter dasar dari tranduser ultrasonic juga dipertimbangkan dan parameter fisik seperti daerah terdekat dan lebar sudut secara otomatis terhitung. Window untuk besaran dan pengolahan sinyal terdirii atas syarat utama untuk permukaan scanning (ukuran) dan pengguna dapat memilih pencitraan sinyal dalam A scan, B-scan atau C-scan. Pengolahan sinyal selanjutanya terdiri karakteristik dasar dari sinyal seperti analisis frekuensi (fourier transform).  Tekanan utama difokuskan pada metode de-noising.
              Sistem harus diimplementasikan dengan metode de-noise pada filter Weiner dan wavelet transform. Menggunakan Wiener filter merupakan dasar pada kelompok karakteristik delay seperti menggerakan autokorelasi, standard deviasi dan entropy. Dalam wavelet transform algoritma de-noise merupakan diskrit,  stasioner dan paket-paket wavelet digunakan.
              Bagian pertama window GUI untuk sinyal ultrasonik dimunculkan. Generasi sinyal dasar pdaa material dan karakteristik transduser ultrasonic diuraikan. Bagian selanjutnya menguraikan metode de-noise pada wiener filter dan algoritma wavelet transform. Bagian ketiga mendiskripsikan sistem secara otomatis dari sinyal ultrasonik.  




Gb.Sinyal Ultrasonik

2.2.2. Simulasi Sinyal Ultrasonic
              Sinyal ultrasonic diterima terdiri dari gema yang disebabkan oleh penyebaran dari serat dalam material dengan struktur yang tidak serupa. Gema ini biasanya dinamakan dengan hamburan balik. Sumber kedua dari bunyi dalam sinyal ultrasonik adalah bunyi dari rangkaian elektronik. Hamburan balik bunyi selanjutnya digunakan dalam pekerjaan ini berdasarkan model kekacauan sederhana. Kami mempertimbangkan bunyi sebagai superimposisi dari datangnya sinyal yang berasal dari serat material. Respon frekuensi dari material dapat ditunjukkan dengan:



2.3.  Cara Kerja USG
                 Cara kerja dari USG adalah dengan memancarkan gelombang elektromagnetik seperti radar, yang terpancar melalui kabel. Dimana gelombang menembus kulit manusia sampai pada satu titik tertentu. Dimana benturan akan menimbulkan suara yang ditangkap oleh mesin USG, dan nantinya akan di gambarkan pada layar USG. Pemeriksaan USG menggunakan jelly untuk mencegah gelombang suara tidak menyebar kemana-mana, agar pancaranya lurus. Karena kalau dibaiarkan berpencar maka gambarnya yang akan muncul akan berwarna hitam.

Ø Skema cara kerja penggunaan USG
1.    Transduser
            Transduser adalah komponen USG yang ditempelkan pada bagian tubuh yang akan diperiksa, seperti dinding perut atau dinding poros usus besar pada pemeriksaan prostat. Di dalam transduser terdapat kristal yang digunakan untuk menangkap pantulan gelombang yang disalurkan oleh transduser. Gelombang yang diterima masih dalam bentuk gelombang akusitik (gelombang pantulan) sehingga fungsi kristal disini adalah untuk mengubah gelombang tersebut menjadi gelombang elektronik yang dapat dibaca oleh komputer sehingga dapat diterjemahkan dalam bentuk gambar.
Untuk orang dewasa menggunakan tranduser kurvilinier 3.5 mHz. Untuk anak-anak atau orang dewasa yang kurus, gunakana tranduser 5Mhz.

2.    Monitor yang digunakan dalam USG







3.    Mesin USG
            Mesin USG merupakan bagian dari USG dimana fungsinya untuk mengolah data yang diterima dalam bentuk gelombang. Mesin USG adalah CPUnya USG sehingga di dalamnya terdapat komponen-komponen yang sama seperti pada CPU pada PC. Disamping itu cara USG merubah gelombang ultrasonik menjadi gambar adalah dimulai dari pemahaman akan adanya satu interaksi inti atom dengan medan magnet di sekitar tahun 1940-an, kemudian berkembang pemanfaatannya untuk keperluan MI, karena pada dasarnya tubuh manusia , 75% adalah molekul air, dimana atom hidrogen adalah salah satu komponen penyusun molekul air. Karena tiap atom hidrogen secara alami berputar (spinning), sehingga menghasilkan momen magnet yang dapat dibayangkan seperti batang magnet yang kecil. Tetapi karena orientasi yang acak, sehingga total dari momen magnet tersebut tidak menghasilkan informasi yang dapat dimanfaatkan. Dalam medan magnet yang relative kuat, kira- kira lebih dari 20 ribu kali dari kuat medan magnet bumi, momen magnet tiap atom hidrogen dapat dibuat sejajar dengan arah medan magnet yang digunakan. Untuk membuat suatu citra jaringan sel yang diinginkan, pulsa dalam radio frequency (RF) ditrasmisikan dari antena khusus, untuk memaksa orientasi momen magnet yang telah sejajar berubah dari posisi awal.

2.4.  Pemeriksaan USG (UltraSonografi)
                 USG atau Ultrasonografi dalam dunia kedokteran memang bukan barang baru. Kehadirannya terkadang masih menimbulkan kekhawatiran pada sebagian orang tua tentang penggunaan dan manfaatnya. Misalnya, kekhawatiran akan radiasi yang ditimbulkan dari alat tersebut. Beberapa orang bahkan menyangsikan manfaat alat ini mengingat ada satu dua kasus kelainan bayi yang dianggap tak terdeteksi oleh pemeriksaan USG. Dalam pemeriksaan USG ini terdapat beberapa persiapan khusus meliputi organ-organ perut dan panggul. Biasanya dokter akan meresepkan obat pelancar buang air besar terlebih dahulu untuk dikonsumsi. Juga diwajibkan puasa sediktnya ± 10 jam sebelum pemeriksaan. Apabila ingin memeriksakan kaandungan ataau organ tubuh lainnya di sekitar panngul maka dokter akan menyarankan untuk mengkonsumsi air putih sebanyak mungkin. Hal tersebut dilakukan agar kandung kemih terisi penuh dan dokter dapat membedakan kandung kemih dengan rahim atau organ tubuh lainnya. Namun, untuk USG pada payudara dan tiroid, tidak diwajibkan untuk berpuasa.

2.4.1. Cara Pemeriksaan
          Pemeriksaan USG dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
1.    Pervaginan
              Memasukkan probe USG transvaginal/seperti melakukan pemeriksaan dalam. Dilakukan pada kehamilan di bawah 8 minggu. Lebih mudah dan ibu tidak perlu menahan kencing. Lebih jelas karena bisa lebih dekat pada rahim.  Daya tembusnya 8-10 cm dengan resolusi tinggi. Tidak menyebabkan keguguran.
2.    Perabdominan
              Probe USG di atas perut. Biasa dilakukan pada kehamilan lebih dari 12 minggu. Karena dari atas perut maka daya tembusnya akan melewati otot perut, lemak baru menembus rahim.

2.5.  Prosedur Penggunaan USG
Persiapan Pasien
          Sebenarnya tidak diperlukan persiapan khusus. Walaupun demikian pada penderita obstivasi, sebaiknya semalam sebelumnya diberikan laksansia. Untuk pemeriksaan alat-alat rongga di perut bagian atas, sebaiknya dilakukan dalam keadaan puasa dan pagi hari dilarang makan dan minum yang dapat menimbulkan gas dalam perut karena akan mengaburkan gambar organ yang diperiksa. Untuk pemeriksaan kandung empedu dianjurkan puasa sekurang-kurangnya 6 jam sebelum pemeriksaan, agar diperoleh dilatasi pasif yang maksimal. Untuk pemeriksaan kebidanan dan daerah pelvis, buli-buli harus penuh Pasien akan diminta untuk menurunkan  celana/rok hingga pangkal paha. Kemudian gel dingin, sebagai konduktor gelombang suara akan dioleskan di atas perut pasien. Sonografer akan menggunakan suatu alat untuk menghasilkan gelombang suara ke dalam rahim. Alat tersebut digerakan perlahan di atas perut pasien. Gelombang suara dipantulkan oleh tulang dan jaringan tubuh kembali ke alat pemindai sebagai sinyal listrik untuk mengghasilkan citra berwarna hitam dan putih dari si janin.
            Biasaanya pada kehamilan trimester 1, dianjurkan/diminta pasien agar tidak buang air kecil dulu atau banyak minum agar dapat melihat rahim dan janin dengan lebih baik


2.6.  Jenis Pemeriksaan USG
1.    USG 2 Dimensi
            Menampilkan gambar dua bidang (memanjang dan melintang). Kualitas gambar yang baik sebagian besar keadaan janin dapat ditampilkan.








Gb.USG 2 dimensi

2.    USG 3 Dimensi
            Dengan alat USG ini maka ada tambahan 1 bidang gambar lagi yang disebut koronal. Gambar yang tampil mirip seperti aslinya. Permukaan suatu benda (dalam hal ini tubuh janin) dapat dilihat dengan jelas. Begitupun keadaan janin dari posisi yang berbeda. Ini dimungkinkan karena gambarnya dapat diputar (bukan janinnya yang diputar).
 
                                                                                       






Gb. USG 3 dimensi
3.    USG 4 Dimensi
              Sebetulnya USG 4 Dimensi ini hanya istilah untuk USG 3 dimensi yang dapat bergerak (live 3D). Kalau gambar yang diambil dari USG 3 Dimensi statis, sementara pada USG 4 Dimensi, gambar janinnya dapat “bergerak”. Jadi pasien dapat melihat lebih jelas dan membayangkan keadaan janin di dalam rahim.



                                                                             






Gb. USG 4 dimensi

4.    USG Doppler

                 Pemeriksaan USG yang mengutamakan pengukuran aliran darah terutama aliran tali pusat. Alat ini digunakan untuk menilai keadaan / kesejahteraan janin yang ada dalam kandungan. Penilaian kesejahteraan janin ini meliputi :
1. Gerak napas janin (minimal 2x/10 menit). 
2. Tonus (gerak janin). 
3. Indeks cairan ketuban (normalnya 10-20 cm). 
4. Doppler arteri umbilikalis.
5. Reaktivitas denyut jantung janin.








Gb. USG Doppler


5.    Echokardiografi Janin
              Menggunakan gelombang suara ultra untuk mengetahui fungsi dan anatomi jantung janin. ini di gunakan untuk membantu pemeriksa dugaan cacat jantung congenital

2.7.   Resiko dan Efek samping USG
              Ultrasonography dianggap sebagai metode pencitraan yang “aman”. Tapi, sedikit efek berbahahaya terkadang  terlihat. Studi diagnostic ultrasound pada fetus secara umum sianggap aman selama kehamilan. Prosedur diagnostik ini harus dilakukan hanya saat terdapat indikasi medis yang valid, dan sedikit mungkin menggunakan seting paparan ultrasonik untuk mendapatkan informasi diagnosis yang perlu (“as low as reasonably achievable” –  ARALA principle). Pada USG bisa terdapat resiko penularan:
1.    Resiko penularan tinggi
Terjadi pada USG intervensi (misalnya punksi menembus kulit, memebran mukosa, atau jaringa lainnya); peralatan yang dipakai memerlukan sterilisasi (mislanya dengan autoklaf atau etilen oksida) dan dipergunakan sekalia pakai dibuang.
2.    Reisko penularan sedang
Terjadi pada USG yang mengadakan kontak dengan mukosa yang intak, misalnya USG transvaginal; peralatan yang diapaki minimal memerlukan disinfeksi tingkat tinggi (lebih baik dilakukan sterilisasi).
3.    Resiko penularan ringan
Terjadi pada pemeriksaan kontak langsung dengan kulit intak, misalnya USG transabdominal; peralatan yang diapaki cukup dibersihkan dengan lakohol 70% (sudah dapat membunuh bakteri vegetatif, virus mengandung lemak, fungisidal, dan tuberkulosidal) atau dicuci dengan sabun dan air.

2.8.  Manfaat dan kelemahan USG
Ø Manfaat
1.    Memberikan gambar otot, jaringan yang halus dan permukaan tulang           dengan sangat baik dan berguna untuk mendeskripsikan batasan antara
     solid dan ruang fluid-fluid.
2.    Memberikan gambar “hidup”, dimana operator dapat secara dinamis memilih
     section yang paling baik untuk diagnosis dan dokumentasi perubahan,
     seringkali memungkinkan diagnosis yang cepat. Gambar hidup juga
     memungkinkan untuk biopsi atau injeksi dengan tuntunan ultrasound, yang
     dapat menjadi sulit bila dilakukan dengan cara lain.
3.    Memperlihatkan struktur organ.
4.    Relatif tidak mahal dibandingkan dengan investigasi menggunakna metode
lain, seperti computed X-ray tomography, DEXA atau magnetic resonance
imaging.
5.    menentukan usia kehamilan.
6.    Resolusi spacial lebih baik dalam transducer ultrasound frekuensi
     tinggi dibanding metode pencintraan yang lain.
Ø Kelemahan
1.    Sonography bekerja sangat buruk pada saat ada gas tranducer dan
organ yang kan diperiksa disebabkan karena ada perbedaan impedensi akustik yang ekstrim, contohnya gas yang terdapat dalam GI tract seringkali membuat scanning ultrasonografy pada pancreas semakin kulit dan tidak memungkinkan pencitraan pada paru-paru.
2.    Metodenya tergantung pada operator. Skil dan pengalam yang tinggi
diperlukan untuk mencapai citra yang berkualitas dan untuk mendapat diagnosis yang akurat.
3.    Tidak ada gambar petununjuk seperti pada CT dan MR. Sekali gambar
     diperoleh, tidak ada cara tepat bagian tubuh mana yang dicitrakan.













BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1.  Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :
·       USG adalah sebuah alat kedokteran yang dewasa ini menggunakangelombang
suara berfrekuensi tinggi yang digunakan untuk memerikasa organ tubuh. Gelombang suara ini memiliki frekuensi yang tinggi antara 250kHz-2000kHz yang hasilnya kemudian ditampilkan pada layar monitor. Melihat fungsi dan cara kerja USG, dapat dikatakan bahwa kinerja USG identik dengan scanner secara umum yang membedakan hanyalah data yang diterima, USG menerima data berupa gelombang sedangkan scanner menerima data berupa barang
·       Gelombang ultrasonik adalah gelombang suara dengan frekwensi lebih tinggi
daripada kemampuan pendengaran telinga manusia. Pada USG frekuensi yang digunakan adalah 1- 10 MHz ( 1- 10 juta Hz).
·       Pemanfaatan gelombang Ultrasonic dalam penguunaan USG adalah dengan
menghasilkan tampilan gambar suatu jaringan tubuh atau organ dalam tubuh dengan tampak jelas pada layar monitor.
Dalam hal ini yang dimanfaatkan adalah kemampuan gelombang ultrasonik dalam menghancurkan sel-sel atau jaringan “berbahaya” ini kemudian secara luas diterapkan pula untuk penyembuhan penyakit-penyakit.akan terapi lambat laun gelombang ultrasonik dinilai memungkinkan untuk digunakan sebagai alat mendiagnosis suatu penyakit, bukan lagi hanya untuk terapi penyakit.
·       Cara kerja dari USG(Ultrasonography) adalah dengan memancarkan sebuah
gelombang elektromagnerik yang terpancar melalui kabel. Gelombang akan menembus kulit manusia sampai pada suatu titik tertentu. Dimana benturan tersebut akan menghasilkan suara yang ditangkap oleh mesin USG dan nantinya akan ditampilkan pada layar monitor USG yang akan menghasilkan sebuah gambar yang menggambar kan organ yang telah terdeteksi.
·       USG itu sendiri  dianggap sebagai metode pencitraan yang “aman”. Tetapi,
sedikit memberikan efek berbahahaya yang terkadang  terlihat. Di dalam penggunaanya USG sendiri hanya terdapat resiko penularan yang ditimbulkan dari penggunaan alat itu sendiri. Mislanya saja pada USG intervensi yang man aalat ini dapat terjadi penularan apabila alat tersebut tida di sterilisasikan. Begitu juga dengan USG transvaginal, USG transabdominal.
·       Untuk manfaatnya USG memberikan banyak sekali manfaata diantaranya
adalah memberikan gambaran pada organ-organ yang telah terdeteksi oleh alat ini, pada kandungan memberikan gambar hidup yang dapat menunjukkan bagaimana keadaan janin pada saat dilakukannya scanning USG, Relatif tidak mahal dibandingkan dengan investigasi menggunakan metode lain, seperti computed   X-ray tomography, DEXA atau magnetic resonance imaging.  

3.2.  Saran
                 Pemanfaatan USG dewasa ini memang sanggatlah diperlukan terutama dalam bidang ilmu kedokteran untuk mendeteksi adanya gangguan atau masalah dalam organ manusia yang mana tidak perlu melukai tubuh manusia dalam mendeteksinya melainkan hanya dengan cara mengarahkan alat tersebut ke bagian tubuh yang akan dideteksi. Lebih baik  jika nantinya USG ini dapat memberikan gambar yang lebih jelas lagi dan dan bisa memberikan keakuratan yang lebih tinggi. Selain itu khususnya untuk ibu hamil pemeriksaan mengunakan USG di sarankan untuk sering melakukan scanning apabila telah diketahui keadaan kandungannya dan tentunya harus menggunakan saran dari dokter. Dan orang yang me-USG haruslah bisa mengoperasikan alat dengan benar dan sesuai dengan pekerjaannya, tidak boleh sembarang orang. Serta harus lebih memperhatikan keselamatan pasien yang di USG.









DAFTAR PUSTAKA

1.    Sidharta Haryanto.Abdomen dan beberapa alat penting.1989.Media Hospitalia
2.    dr.Bastiansyah Eko.Panduan Lengkap Membaca Tes Kehamilan.2008.
Jakarta.Penebar Plus
3.    http://kholis2as.multiply.com/journal/item/1/materi _kuliah
6.    http://en.wikipedia.org/wiki/Medical_ultrasonography
7.    http://en.wikipedia.org/wiki/Gynecologic_ultrasonography 
13.    www.rsbdt.com



Tidak ada komentar:

Posting Komentar